bahwa hadits ini diriwayatkan secara mursal. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib, no. 2265 mengatakan bahwa hadits ini shahih.) Faedah Hadits 1. Hadits ini menjelaskan bahwa Allah sangat menyayangi hamba-Nya yaitu Allah menetapkan berbuat baik pada sesama. Contoh dalam hal ini adalah memberi petunjuk jalan pada orang
Isi hadits ini yang terpenting adalah penjelasan Islam, iman dan ihsan, serta kewajiban beriman kepada Taqdir Allah Ta'ala. Dan telah disebutkan pembahasan yang panjang seputar penjelasan tentang Islam dan Iman, dan diceritakan di dalamnya berbagai pendapat sekelompok ulama`, diantaranya telah diceritakan dari Hadits Arbain Ke 42 Besarnya Pengampunan Allah Swt Kepada Hambanya; Hadits Arbain ke 02 : Pengertian Islam; Hadits Arbain ke 14 – Hadits Tentang Tidak Halalnya Darah Seorang Muslim; Hadits Arbain ke 15 – Berkata Baik Memuliakan Tamu dan Adab Bertetangga; Hadits Arbain ke 17 – Hadits Berbuat Baik Kepada Segala Sesuatu; Hadits Arbain ke 19Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Iman itu adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.”Dalam hadist Arbain Ke 7 ini kita akan sampaikan perihal Agama adalah Nasehat. Hadist Arbain ke 7 : Agama adalah Nasihat. Artinya : Dari Abu Ruqoyyah Tamiim bin Aus Ad-Daari rodhiyallohu’anhu, sesungguhnya Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Agama itu adalah nasihat”. Kami (sahabat) bertanya: ”Untuk siapa?”.
Hadits Arbain ke 2 : Iman Islam dan Ihsan. Dari Umar rodhiyallohu’anhu juga, beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam.Tiga komponen dasar yang menjadikan sempurnanya predikat hamba disisi tuhannya. Tiga komponen tersebut adalah Iman, Islam, dan Ihsan. Seseorang dikatakan beriman jika mereka meyakini dan membenarkan adanya Allah ta’ala tuhan yang maha Esa, adanya Malaikat Allah, adanya Rasul, Kitab-kitab samawi, hari Kiamat serta adanya Qadla’ dan Qadar. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim, sedangkan yang dimaksud dalam hadits “ تَصُوْمَ رَمَضَانَ ” adalah berpuasa di pRVT.